Ambisi Latief Dibayar Tunai
BOLEH jadi ini cuma kebetulan: dua pengusaha besar sama-sama aktif di Golkar, lalu memimpin departemen yang sama. Abdul Latief menjadi Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan VI. Koleganya, Fahmi Idris, menduduki posisi yang sama untuk periode 1998-2000. Hal biasa saja, sebetulnya. Tapi terasa jadi istimewa tatkala keduanya "tersangkut" pada soal yang sama: sebuah dana superbesar, sekitar Rp 7 triliun, total aset milik 15 juta buruh y
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini