Sebuah Gili Mati Suri
SEJAUH mata memandang, hanya puing yang berserak dan tersembunyi di balik rimbunnya semak. Semua rumah sudah hancur. Hanya masjid dan sekolah yang masih berdiri, tapi atapnya roboh. Siang itu, awal Oktober lalu, Gili Sunut tampak seperti pulau mati.
"Di sini dulu salah satu perkampungan nelayan yang padat," kata Maandi, nelayan dari Desa Sekaroh, yang membawa Tempo ke pulau itu. Empat tahun lalu, 137 keluarga nelayan yang mendiami pulau seluas 155
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini