Revolusi Pisau Dapur Lahir di Tahrir
SABAR itu ada batasnya. Kalimat itu mungkin terpatri di hampir semua benak perempuan yang pada Kamis pekan lalu tumpah marah di Alun-alun Tahrir, Kairo, episentrum revolusi Mesir. Mereka tampak beringas, berjalan memburu, meneriaki setiap lelaki.
"Jangan menghina kami dengan cara menatap seperti itu," teriak seorang wanita kepada sekumpulan anak muda, sambil mengacung-acungkan sebilah pisau dapur sebagai simbol protes kekerasan terhadap wanita. Pa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini