Papua Nugini
Terpecah Antara Cina dan Amerika
Papua Nugini masuk turbulensi krisis politik terburuk sejak negara itu merdeka dari jajahan Australia pada 1975. Negara berpenduduk 6,7 juta jiwa itu kini memiliki dua perdana menteri, dua gubernur jenderal—karena masuk Persemakmuran Inggris—dua kepala polisi, dan dua kabinet.
Di belakang kubu dua perdana menteri, Sir Michael Somare,75 tahun, dan Peter O'Neill, 48 tahun, terdapat dua kekuatan ekonomi besar, yaitu Cina dan Amerika Serikat. Ci
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini