Sang Revolusioner yang Digoyang Revolusi
BERMULA dari Benghazi, 42 tahun silam. Kapten Muammar Qadhafi memimpin sejumlah tentara muda melakukan kudeta. Saat itu, Raja Idris I sedang berobat di Turki, sehingga perebutan kekuasaan berlangsung tanpa pertumpahan darah.
Ketika itu, Qadhafi muda mendapat dukungan rakyat. ”Kami pikir, revolusi Qadhafi demi kebebasan dan hak asasi manusia,” kata Fathi Baja, warga Benghazi yang mendukung langkah Qadhafi saat itu. Ironisnya, 42 tahun kemudia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini