AMERIKA SERIKAT
Menyengat di Hari Tragis
SEPINTAS lalu, pendeta berambut-berkumis putih tebal ini seperti penginjil biasa. Suaranya tegas, sambil sesekali mengutip Injil, dengan aksen Negara Bagian Missouri yang kental. Tak banyak yang mempedulikan dirinya, sampai akhirnya ia mengumumkan gagasannya yang di mata banyak orang tak masuk akal.
”Pada 11 September 2010, pukul 06.00-09.00, kita akan membakar Al-Quran untuk mengenang korban 11 September dan untuk berdiri melawan kejahatan I
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini