Hoerijah, Barabah, dan Saniangbaka
Sentot Sudiharto seorang diri menari di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Suara gendang semakin kencang. Sentot bergerak semakin cepat. Kibasan tangannya tajam, tubuhnya berputar-putar oleng seperti terkena badai. Payung merah itu ia empaskan. Sampai ujungnya patah.
"Saya seolah-olah melihat Hoerijah Adam melintas," katanya. Sore itu ia merekonstruksi seorang diri tari Payung yang diciptakan oleh Hoerijah. Pada 1971, Sentot menarikanny
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini