Sepanjang 100 tahun kerajinan perak mewarnai kehidupan Desa Celuk. Perak mengantarkan desa di Sukawati, Gianyar, Bali, itu ke latar dunia. Perak juga memberi kemakmuran bagi warga desa. Namun berangsur-angsur, sejak 2000-an, kerajinan perak Celuk mulai terpuruk. Regenerasi perajin berjalan lamban, persaingan usaha berubah tak sehat. Hingga pada suatu saat, sejumlah orang di desa itu berupaya mengembalikan gairah serta kejayaan Celuk sebagai sentra kerajinan perak di Pulau Dewata.
JUMAT siang pertengahan Agustus lalu, sepulang sekolah, Kadek Ardika, 10 tahun, tekun mengolah perak berbentuk batangan-batangan kecil yang ia pipihkan dan kemudian dipotong-potong. Setelah itu, Ardika membakar potongan-potongan tersebut. Ketika perak mulai meleleh, ia membentuknya menjadi bola-bola kecil. Nantinya benda-benda itu akan dipasang menjadi satu rangkaian perhiasan, seperti liontin, kalung, dan gelang, dengan motif jawan—salah satu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.