Sandyakalaning Museum Tropen
Perpustakaan Institut Tropen akibatnya tutup dan akhir tahun lalu membagi-bagikan secara gratis sebagian koleksi bukunya kepada masyarakat Belanda. Museum Tropen, yang berdiri pada 1864 dan banyak menyimpan koleksi benda kuno dari Indonesia, pun terancam bubar pada 2017, bergabung dengan dua museum etnogafik lainnya.
Apakah Indonesia mendapat hibah ribuan buku dari koleksi Perpustakaan Institut Tropen yang dibagi-bagikan itu? Sebab, banyak sekali buku dan data mengenai Indonesia di sana. Bagaimana respons pemerintah Indonesia? Bagaimana nasib arca-arca dari Indonesia yang ada di Museum Tropen? Tempo mereportasekan kondisi mutakhir markas KIT, gedung Markant Gebouw, yang anggun di tepi Oosterpark, Amsterdam.
"Kamis, 19 Desember 2013, pukul 12.30-15.30 dan Jumat, 20 Desember 2013, pukul 10.00-13.00, para peminat Perpustakaan Koninklijk Instituut voor de Tropen (KIT) dapat datang dan mengambil buku cuma-cuma. Ini adalah sisa koleksi perpustakaan. Karena penghematan besar-besaran, KIT terpaksa harus melakukannya."
Itulah isi pengumuman yang disebarkan di media massa, jejaring sosial, dan kemudian beredar dari mulut ke mulut yang mengagetkan banyak orang
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini