Filsuf dari Bukit Menoreh
Pastor kelahiran Kedunggubah, sebuah desa di lereng pegunungan Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah, itu sesungguhnya seorang pemikir yang sangat peduli terhadap nasib bangsanya. Driyarkara mengamati, mempertanyakan, menggugat, memberi makna, dan kemudian menawarkan jalan keluar bagi pelbagai persoalan--terutama di bidang pendidikan dan humanisme.
Menyambut 100 tahun Driyarkara, Tempo menyuguhkan sosok sang filsuf, yang demi memperkenalkan filsafat ke khalayak umum pernah memiliki program "Ceramah-ceramah filsafat " di Radio Republik Indonesia Yogyakarta dan Jakarta.
arsip tempo : 170197669964.

WARNA putih tembok gedung Kapel St Nikolaus, Stasi Kedunggubah, tampak baru dicat ulang. Pintu utamanya berlumur warna biru muda yang segar. Keramik cokelat susu pelapis lantainya juga tidak terlihat usang.
Gereja kecil yang resmi berdiri pada 3 Mei 1992 itu menempati sebidang lahan seluas tak lebih dari seperempat lapangan bola. Lokasinya mudah ditemui karena berada di pinggir jalan aspal yang membelah kawasan Desa Kedunggubah, Kecamatan Kalige
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini