maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Edutech, Solusi Percepatan Digitalisasi di Kampus

Edufecta membantu percepatan digitalisasi melalui kerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Swasta Indonesia. #Infotempo

arsip tempo : 171389950580.

Ucu Komarudin, CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta).. tempo : 171389950580.

CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta), Ucu Komarudin, menyatakan bahwa education technology (edutech) menjadi kebutuhan mutlak digitalisasi ribuan kampus swasta di Indonesia. Edutech dapat meningkatkan mutu layanan bagi mahasiswa sekaligus modal bagi pengajar meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi. 

“Tanpa adaptasi edutech, ribuan kampus swasta akan sulit meningkatkan mutu layanan mereka kepada mahasiswa di tengah tren digitalisasi. Pada sisi lain, pengajar juga akan terus terjebak dalam pekerjaan administrasi dan sulit meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi,” ujar Ucu dalam webinar bertajuk “Strategi Organisasi Pendidikan Sebagai Basis Menuju Center of Exellence” di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.

Dalam data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ada 3.115 perguruan tinggi di Indonesia. Sebanyak 2.990 kampus berstatus Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 125 sisanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Masalahnya, PTS belum mampu beradaptasi dengan digital. “Sampai saat ini, digitalisasi masih sekadar dimaknai pengajaran menggunakan aplikasi komunikasi menggunakan audio video tetapi belum mengintegrasikan pada seluruh sistem perguruan tinggi,” tuturnya.

Karena itu, tantangannya adalah mengintegrasikan sistem tersebut dengan Kemendikbudristek. Ucu menjelaskan, kerja sama antara Edufecta dengan APTISI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Swasta Indonesia) yang memiliki ribuan kampus swasta, berperan nyata dalam membantu percepatan digitalisasi.

Edufecta dirancang untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di ruang kelas serta meningkatkan hasil pendidikan. Edufecta diyakini mampu mengurai beragam permasalahan kurikulum serta menyederhanakan sistem administrasi pendidikan hanya dalam satu platform digital. 

Webinar yang diselenggarakan oleh Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (Centris) Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, juga menghadirkan Kepala Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) TNI AD, Mayjen Totok Imam Santoso; serta Andriew Lim, Profesor Technopreneurship and Innovation in Hospitality di Hotelschool The Hague, Amsterdam, Belanda. (*)

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan