maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Harapan Besar BRIN Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Baterai

Diharapkan SDM baterai yang berjumlah 15 peneliti ini dapat fokus mendalami teknologi inti baterai. #InfoTempo

arsip tempo : 172801240253.

Poster ICB REV 2022.. tempo : 172801240253.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, kendaraan listrik membutuhkan sistem penyimpan energi (baterai) yang menjadi salah satu perhatian teknologi kendaraan listrik saat ini. Sejumlah besar baterai diperlukan untuk memastikan tingkat kinerja yang diinginkan, yang mengarah pada peningkatan bobot kendaraan, biaya, dan penurunan kinerja kendaraan.

Saat ini, kata dia, BRIN merupakan satu-satunya lembaga penelitian di Indonesia kecuali perguruan tinggi. BRIN memiliki harapan besar terhadap pelaksanaan kegiatan baterai. Sumber daya manusia baterai yang sebelumnya tersebar di berbagai institusi kini terintegrasi dalam satu kelompok riset, yaitu Kelompok Riset Baterai di Pusat Riset Material Canggih, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.

Diharapkan SDM baterai yang berjumlah 15 peneliti ini dapat fokus mendalami teknologi inti baterai sehingga dalam waktu dekat dapat menghasilkan output dan hasil penelitian yang dapat meningkatkan kemandirian teknologi bangsa. “BRIN juga membuka peluang kerjasama riset baterai dengan universitas, industri dan lembaga riset lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional di berbagai platform, antara lain Degree by Research (DBR), Program Postdoctoral, Visiting Researcher dan juga Visiting Professor,” tuturnya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN Ratno Nuryadi saat agenda International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles (ICB- REV 2022) beberapa waktu lalu. 

BRIN, khususnya Lembaga Riset Nanoteknologi dan Material, kata Handoko diminta untuk memperhatikan riset material dari hulu hingga hilir. Dari teknologi penambangan, sintesis prekursor, dan bahan aktif hingga proses daur ulang. “Kami akan fokus pada penelitian untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal seperti nikel sebagai bahan baterai melalui proses yang ramah lingkungan dan hemat biaya,” ujarnya. 

Prof. Dr. rer. Nat. Evvy Kartini, Pendiri National Battery Research Institute menuturkan, National Battery Research Institute (NBRI) tergerak untuk berkontribusi dalam kemajuan riset baterai di Indonesia. Sejak memulai kegiatannya pada Januari 2020, NBRI telah melakukan berbagai kegiatan antara lain Focus Group Discussion (FGD), NBRI lectures, Millennials Talks, dan Joint Webinars dengan berbagai institusi, universitas, industri, komunitas, baik dari lingkup nasional maupun internasional.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 29 September 2024

  • 22 September 2024

  • 15 September 2024

  • 8 September 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan