maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

PLN

Electrifying Agriculture Program Bantu Petani di 54 Lokasi

Program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik.

arsip tempo : 171402768634.

Salah satu contoh program Electrifiying Agriculture yang sudah dilaksanakan berada di Desa Betet, Ngronggot, Nganjuk, Jawa Timur.. tempo : 171402768634.

JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui PLN Peduli mengalokasikan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan sebesar Rp 4,84 miliar untuk mendukung sektor pertanian melalui program Electrifiying Agriculture di 54 lokasi di Indonesia. Electrifiying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik.

“Diharapkan program-program Electrifiying Agriculuture ini mampu meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan kesehjateraan masyarakat," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi.

Salah satu program Electrifiying Agriculture dilaksanakan di Desa Betet, Ngronggot, Nganjuk, Jawa Timur. Dikenal dengan Wisata Tani Listrik Terpadu Betet yang mengusung Wisata Tani Unggul di Tangan Pemuda Regul.

Tidak hanya menawarkan sisi wisata, Desa Betet juga digunakan sebagai tempat pertanian milenial yang mengkolaborasikan penerapan teknologi dan sektor pertanian. "Di mana dalam sektor pertanian green house menggunakan sinar ultraviolet untuk mempercepat masa tanam pada tanaman hidroponik seperti tanaman Sawi Pakcoy (bok choy), Kangkung, bayam, serta pengunaan springkle pada lahan bawang agar dapat terairi secara baik,” kata Agung.

Wakil Bupati Nganjuk Marhen Djumadi mengatakan program PLN Peduli ini memiliki wujud dan dampak yang nyata bagi masyarakat. Program ini mendukung upaya Pemerintah Nganjuk untuk mewujudkan peningkatan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. “Terima kasih kepada PLN, BUMN Kebanggaan kami yang telah membantu Desa Betet," kata dia.

Ketua Kelompok Tani Achmad Syaikhu menjelaskan Wisata Tani Listrik Terpadu Betet tetap melakukan kegiatan selama masa pandemi mengikuti arahan dari pemerintah dan menetapkan protokol kesehatan. Menurut dia, dengan adanya listrik dalam lingkunan persawahan pertanian, para petani merasa terbantu dalam segi penghematan biaya operasional untuk pengunaan bahan bakar minyak. “Dan penggunaan springkle dalam pertanian mampu menghemat tenaga kerja, penggunaan air dan mengurangi hama pada tanaman bawang,” ujarnya.

Selain Desa Betet PLN juga membantu peningkatan poduktivitas petani buah naga di Banyuwangi melalui program “Listrik Untuk Sang Naga”. Program ini mendorong peningkatan perekonomian petani karena panen dapat dilakukan sepanjang tahun, dimana untuk 1 hektare lahan dengan penyinaran dapat menghasilkan buah naga sebanyak 77 ton tiap tahunnya atau naik hingga 4 kali lipat.

Dampak secara masif pun bukan hanya dirasakan oleh petani buah naga, namun juga masyarakat. Tercatat sampai dengan Juni 2020, sudah 6618 petani buah naga yang memanfaatkan listrik sebagai teknologi untuk menyinari ladang mereka.

Efek domino dari program ini membantu menciptakan banyak lapangan kerja yang tumbuh dari sektor pendukung pertanian buah naga. Diantaranya berbagai usaha pengolahan buah naga, munculnya kelompok sadar wisata yang menjadikan ladang buah naga sebagai destinasi agrowisata, seperti Agrowisata Petik Jeruk dan Buah Naga.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan