Menilap Kayu Tak Bertuan
PRIA setengah baya itu tampak gelisah. Berkali-kali ia menarik napas panjang. Di dahinya, bintik keringat bermunculan. Sesekali dia membuka tiga map lusuh berwarna merah dan kuning berisi setumpuk kertas yang isinya hanya ia sendiri yang tahu.
Lelah duduk, ia kemudian menyelonjorkan kaki. Di sebelahnya, seorang wanita separuh baya berkerudung kuning pucat berulang-ulang menepuk dan mengelus paha pria yang gelisah itu.
Pria itu adalah Arief
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini