Bakarlah Supaya Mengaku
Senin, 15 Desember 2014

LIMA sekawan itu memesan sebotol bir. Sore itu, 21 November 2012, di Kafe Perdana, yang terletak di jalur lingkar Kota Kudus menuju Jepara, mereka menenggak minuman beralkohol tersebut dalam suasana tegang—tidak santai seperti biasanya. Kelima orang itu, yakni Kuswanto, Susanto, Suprat, Soleh, dan Mukiyi, biasa kongko di tempat tersebut. "To, kamu kabur saja dulu," ujar salah satu di antara mereka membujuk Kuswanto.
Kuswanto menggelengkan kepal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini