Siapa Takut Masuk Cipinang
IA tidur beralas selimut wool di atas balai-balai setinggi lutut. ”Ini seperti kamar santri,” ujarnya menggambarkan sel yang dihuninya bersama seorang tahanan lain. Tak ada kasur empuk. ”Saya nikmati saja. Anggap saja di pesantren,” ujar Nazaruddin Sjamsuddin, doktor lulusan Universitas Monash, Australia, saat dibesuk Tempo.
Tak ada pesawat televisi. ”Saya jarang nonton TV. Justru sepi yang saya cari,” katanya. Dari balik jeruji, ia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini