Ke Jakarta, Maestro itu Kembali
PRIA berkulit gelap itu meluncur ke tengah panggung. Dari dawai gitar listrik yang tersandang di bahunya, terpantul melodi jazz yang ekspresif. "Selamat malam," pekiknya ke arah 1.700 penonton yang Kamis pekan silam memenuhi ballroom Hotel Mulia, Jakarta. Setelah itu, selama sekitar 100 menit, ia mengisi panggung dengan permainan gitar danterutamasuaranya, yang telah menyihir ribuan pengagum di seluruh dunia selama 30 tahun
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini