Potret Cerah Kaum Terpinggirkan
Seulas senyum menghiasi wajah perempuan berpipi gembil itu. Meskipun matanya sedikit berkaca-kaca, jejak kebahagiaan terpancar jelas di sana. Seorang bayi mungil tampak tertidur lelap di pelukannya. Dr Marika, demikian nama perempuan itu. Dia mantan Direktur Badan Rekonsiliasi Australia, yang bertahun-tahun gigih memperjuangkan nasib penduduk Aborigin dan Kepulauan Selat Torres yang terpinggirkan.
Waktu itu, 13 Februari 2008, parlemen Australia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini