Secercah Senyum dari Balik Burqa
Ada kepedihan yang membekas begitu nyata dalam foto-foto itu. Dinding batu abu-abu, sekadar tembok bata yang kasar dan terkoyak, jalanan berdebu, pohon kering, langit yang mendung kelabu, dan wajah-wajah muram yang dihajar kemiskinan dan perang.
Lalu ada perempuan; mereka yang membalut tubuh dan kepala dengan kain. Sebagian sekadar berkerudung—dengan poni rambut cokelat atau hitam yang nongol—sebagian lain terbalut dalam kain biru yang m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini