Derita Belum Juga Mati
SENYUM itu begitu agung menghias wajah mungilnya. Rasa damai berpendar dari mimiknya yang syahdu. Matanya terpejam. Bocah laki-laki berusia satu tahun itu tidur untuk selamanya. Tubuhnya kerontang kekurangan cairan, persis seperti kampung halaman Afganistan yang harus ia tinggalkan. Bocah ini mengering di tengah kamp pengungsi di sebuah bulan Juni di Pakistan, di tengah gelombang kekacauan politik antara Aliansi Utara dan Taliban serta pan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini