Main Minyak karena Tak Peka
HAMPIR seharian Waryono melewatkan waktu di pangkalan minyak di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Jengkel bercampur lelah, tenaganya terkuras hanya untuk antre berjam-jam demi mendapatkan jatah pembelian minyak tanah. Itu pun, ”Saya hanya dapat tiga liter,” katanya. Padahal, ia sudah terpacak di sana sejak pukul tujuh pagi.
Pria 54 tahun itu kian kesal karena minyak tanah di pangkalan itu dijual Rp 2.700 per liter. Padahal,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini