Kebun Sawit Berbuah Mimpi
CELENGAN Marni sedikit demi sedikit mulai terisi. Meski sehari-hari perempuan Dayak 33 tahun itu masih harus bersimbah peluh terpanggang matahari menanam bibit kelapa sawit, tekadnya sudah bulat: kedua anak lelakinya yang kini masih di bangku SD harus bisa mengenyam pendidikan tinggi. ”Suami saya bilang, kalau kuliah sebaiknya di Jawa saja,” kata wanita asal Kecamatan Cempaga, Kotawaringin Timur, Kalimantan Te-ngah, itu.
Sebagai buruh tani,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini