Darah
Senin, 26 Juli 2004

Sering saya ingat anak-anak yang bernyanyi di halaman sebuah sekolah yang tak jauh dari danau. Pagi itu bersih. Lagu itu sudah biasa saya dengar di mana-mana, tapi pada saat macam itu terasa menggetarkan, mungkin karena tempat di dekat Danau Tamblingan itu sunyi, di ujung hutan, rindang oleh pohon yang lebat dan rimbun seperti rahasia. Atau mungkin karena di sudut itu, saya sempat merenung.
Melodi itu bersahaja dan kata-kata itu bukan puisi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini