Cerita
Saya bayangkan Airlangga sadar: di atas takhta, ia terbelah. Ia berkuasa dan juga ia tak berkuasa. Ada sebuah patung yang menggambarkannya duduk di punggung garuda, sebagai Wishnu. Tapi dengan kiasan itu sekalipun, tegak di kendaraan sakti di angkasa, ia tetap tak bisa—justru tak bisa—mengetahui apa yang terjadi.
-- Buat Donald Trump dan lain-lain.
SAYA punya satu cerita buat Donald Trump, tapi saya tahu ia tak akan membacanya. Kalaupun membacanya, ia tak akan memahaminya. Kalaupun memahaminya, ia tak akan peduli.
Cerita ini, bukan fiksi, berlangsung di abad ke-11, di akhir kekuasaan Airlangga di kerajaan Kediri. Di tahun 1045, Baginda turun takhta. Ia memilih hidup di hutan, selamanya. Ia jadi Resi Gantayu.
Tak ada rekaman tentang apa yang
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini