Aksara
Indonesia, 2012. Seorang buruh bangunan duduk beristirahat sebentar di dekat gundukan pasir, bersandar di tiang pancang yang baru didirikan. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya yang penuh bercak tanah: sebuah telepon seluler.
Ia tak menekan satu nomor buat berbicara. Ia mengirim sandek.
Atau sesuatu yang lain: ia menulis satu dua kalimat pada dinding Facebook-nya. Atau membaca 140 karakter pada Twitter-nya.
Dengan kata lain, ia berhub
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini