Hujan
Mungkin hari ini kita menyaksikan metamorfosis hujan.
Dulu kita bernyanyi lagu Maluku yang indah itu, ”Kalau hujan sore-sore.” Dulu kita ikut bersenandung dengan nada lembut Titiek Puspa, ”rintik-rintik, hujan rintik-rintik.” Dulu hujan adalah melankoli. Kini, tiap kali curah air dari langit menderas, kita dengan telaten tapi cemas mengikuti berita radio tentang berapa meter tinggi air bah yang merasuki dusun dan kota, meringsek rumah d
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini