Abangan
Senin, 11 September 2006

Pada suatu saat di abad ke-19, seorang sastrawan Jawa bertanya gelisah kepada dirinya sendiri: lebih berat ke manakah hatiku, ke Allah atau ke Ratu?
Untuk beberapa lama ia tak bisa menjawab. Tapi akhirnya ia, seperti tertulis dalam kitab Wedatama, menentukan sikap: dalam soal bot Allah apa gusti, kesetiaannya tertuju lebih kepada ia yang bertakhta di bumi. ”Allah” bukan pilihan pertama.
Kita sekarang akan menganggap pilihan itu kon
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini