Mutamangin
Dengan badan yang bulat, ia menggerakkan tubuhnya di pentas sempit, ia menggerakkan wayangnya yang tanpa wayang, ia menggerakkan seluruh cerita dengan loncatan dan selingan yang tak pernah putus: lagu, cetusan lucu, dialog yang tangkas, narasi yang sayu, gerak silat, aktor-aktor hidup yang membawakan peran, yang juga memainkan instrumen, yang juga jadi awak yang menari. Selama hampir dua jam penonton terpaku: Ki Dalang Slamet Gundono malam itu me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini