Bahasa Kekerasan Kuliner
Dengan mudah kita menemukan nama produk kuliner yang menggambarkan kekerasan.

Fariz Alnizar*
MEREBAKNYA istilah kekerasan di ruang publik membuat saya gelisah. Fenomena apakah yang sejatinya terjadi? Adakah penjelasan yang memadai soal merebaknya penggunaan istilah kekerasan itu? Bagaimana sikap kita? Mensyukurinya sebagai bagian dari kreativitas atau justru meratapinya? Atau jangan-jangan kita sudah abai terhadapnya?
Tersebab ruang publik sedemikian luas, dalam tulisan ini saya akan berfokus pada perkara kuliner saja. K
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini