Memadatkan Ucapan
Sejak kapan pemakai bahasa Indonesia sadar untuk memadatkan bahasa, menulis sebaik-baiknya, seringkas-ringkasnya, dan tetap termuat makna seluas-luasnya? Sejak kapan bahasa Melayu (yang kelak dalam satu cabang perkembangannya menjadi bahasa Indonesia) diyakini memiliki potensi menjadi alat ucap efektif dan punya potensi estetis?
Dalam Bayan al-Asma karya Abdullah bin Muhammad al-Misri (menulis pada 1809-1924), ada petikan menarik yang bi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini