Mendadak Haji
Kasijanto Sastrodinomo*
BOCAH penjaja kantong kresek belanjaan di Pasar Depok Jaya pagi itu tiba-tiba menyapa saya dengan sebutan "pak haji"—ketika saya sedang asyik memilih ikan lele segar. "Kantongnya, Pak Haji," begitu dia menawarkan jualannya. Sejenak saya mlenggong. Bukan karena apa; saya bukanlah haji. Saya juga belum pernah bersua atau berkenalan dengan bocah tersebut sehingga terasa aneh dia memanggil saya dengan sebutan itu. Ajaibnya lagi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini