Arabisme dan Keindonesiaan
Ahmad Sahidah*
Dalam rubrik Memoar majalah Tempo edisi 25-31 Agustus 2014, Ali Audah dianggap sebagai pekerja bahasa yang piawai karena berhasil menerjemahkan buku Arab ke dalam bahasa Indonesia yang baik. Menariknya, betapapun penerjemah ini berketurunan Arab, lelaki kelahiran Bondowoso tersebut berusaha untuk tidak kearab-araban. Sepertinya ia sadar bahwa bahasa itu hanya alat berkomunikasi, sehingga terjemahan dalam bahasa setempat itu mungki
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini