Di Balik Laporan Kromosjemito
Senin, 18 Juni 2012

Kasijanto Sastrodinomo*
HAMPIR saban hari Kromosjemito, seorang pengawas wilayah (opziener) pada zaman kolonial, menulis laporan dalam bahasa Melayu tentang gelandangan yang sakit atau meninggal di daerahnya. Pada 1 Februari 1852, misalnya, dia laporkan kepada Asisten Residen bahwa sehari sebelumnya, "ambah triema 1 bidjie orang perempoean dari Wedono distriek Semarang dan 1 bidjie perempoean dari Wedono distrik Srondol: – Mbok Tudjah, asal Kam
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini