Si Mempu dan Si Memu
Ayu Utami
Saya kira, terutama sejak reformasi, fundamentalisme tak hanya menjadi gejala kelompok agama tapi juga kaum linguis. Terutama editor bahasa. Mereka mengira menemukan hukum yang lebih murni, lalu buru-buru mengubah praktik yang lazim menjadi berdasarkan pemurnian itu—seperti seorang pejabat MUI mengatakan bahwa pakaian tradisional yang menampakkan aurat sepantasnya ditinggalkan dalam museum saja.
Bahasa dan pakaian adalah kebudayaan.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini