TEMPO, 9 Juni 1984
Nada suara Paulias Matane, sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Papua Nugini (PNG), terdengar getir. "Mungkin rakyat Indonesia tidak merasakan persoalan ini, karena masalahnya tidak terjadi di sana. Tapi buat kami di PNG ini masalah besar dan berat."
Masalah berat yang dipersoalkan Matane ialah penyeberang perbatasan yang mengalir dari wilayah Indonesia, dan mulai memasuki wilayah PNG pada akhir Februari 1984. Pengungsian itu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini