Berdagang Setelah Qom
Usianya saat itu masih belia. Kakak kelas dan teman-temannya semasa di pesantren berhasil mendapat kesempatan belajar di luar negeri. Muhsin La-bib, kini 40 tahun, tak mau ketinggalan. Ia ingin mencicip kesempatan belajar ke mancanegara. Jalan terbentang lebar karena ia fasih berbahasa Arab.
Tapi, entah mengapa, Iran menja-di pilihannya. Saat itu tahun 1982. Iran masih dalam suasana euforia revolusi Islam. ”Ketika itu persyaratannya tidak suli
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini