Machiavelli
Tapi tak mengherankan sebenarnya.
Komedi punya kaki yang ringan. Dalam proses yang penuh banyolan di panggung, peran dan kata-kata meloncat lincah dari satu posisi ke posisi lain. Tak jelas mana yang unggul. Kita tak anggap penting tujuan ceritanya. Kita terpulut oleh tiap adegan dan improvisasi yang melipur lara, dan kita tertawa di detik itu seakan-akan buat pertama kalinya—seperti ketika kita menyaksikan Susilo di panggung Teate
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini