maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Sastrawan Kesayangan Tuhan

Dikaruniai usia panjang, Ali Audah dijuluki oleh penulis Gerson Poyk sebagai "Sastrawan Kesayangan Tuhan". Gerson mengucapkan itu dalam acara Perayaan 90 Tahun Ali Audah sekaligus peluncuran buku 90 Tahun Ali Audah: Yang Berjalan Menyalakan Cahaya: Legenda Zaman Kita di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, pada 14 Agustus lalu, tepat sebulan setelah Ali berulang tahun ke-90.

Tak ada gelar akademis yang bersanding dengan nama Ali. Sastrawan, kolumnis, dan penerjemah ini mengenyam pendidikan formal hanya sampai kelas I madrasah ibtidaiyah. Berkat ketekunan yang luar biasa, Ali berkembang menjadi penulis andal, bahkan menjadi dosen luar biasa. Ia menguasai empat bahasa asing: Arab, Inggris, Prancis, dan Jerman. Semua dipelajarinya secara otodidak. Sepanjang hidupnya, Ali telah menerjemahkan tafsir Quran, biografi Nabi Muhammad, dan karya-karya sastra kelas dunia. Kualitas terjemahan Ali membuat dia menjadi panutan tokoh-tokoh sastra Tanah Air. Berikut ini penuturan Ali Audah tentang riwayat hidupnya kepada Tempo.

arsip tempo : 171400608998.

. tempo : 171400608998.

Ada yang berbeda di rumah baru sastrawan dan penerjemah terkemuka Ali Audah di Perumahan Bogor Baru, Kota Bogor, Jawa Barat. Dinding-dindingnya yang bercat putih bersih bisa terlihat jelas. "Di rumah yang dulu, dindingnya tak terlihat karena tertutup buku," kata Ali ketika ditemui Tempo, Senin awal Agustus lalu. Di rumah asri itulah Ali tinggal bersama istrinya, Maryam Audah, 78 tahun, yang dinikahinya pada 1952. "Kami baru dua bulan tinggal di sini

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan