maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Kisah Djajeng di Kamp Nazi

PADA 1940-an, selain dikenal memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para aktivis Perhimpunan Indonesia di Belanda terlibat aktif dalam gerakan melawan fasisme Jerman. Ternyata, satu orang aktivis itu masih hidup. Namanya Djajeng Pratomo. Ia tinggal di Belanda. Djajeng bahkan pernah ditahan di kamp konsentrasi Nazi di Dachau, Muenchen. Kamp Dachau disebut-sebut kamp konsentrasi Nazi yang paling kejam dan banal. Di situ terdapat fasilitas ruang gas, rumah krematorium dengan tungku pembakaran mayat, dan alat siksa dengan aliran listrik. Di kamp tersebut ribuan mayat tiap hari ditumpuk-tumpuk tinggi, sehingga orang harus menggunakan tangga untuk menaruh mayat di bagian teratas. Djajeng pada 22 Februari lalu merayakan ulang tahun yang ke-100. Pada umurnya yang seabad itu, Tempo menggali kisah aktivitasnya di Perhimpunan Indonesia dan bagaimana ia bertahan hidup di Kamp Konsentrasi Dachau. Tempo juga mewawancarai dua bekas anggota Perhimpunan Indonesia-angkatan di bawah generasi Djajeng-yang masih tersisa.

arsip tempo : 171171085140.

. tempo : 171171085140.

Rumah Panti Wreda (Zorgcentrum) De Zandtee, Jalan Wilhelminastraat Nomor 29, Schagen, sekitar 35 kilometer dari Amsterdam. Sabtu siang, 22 Februari lalu, sebuah pesta kecil-kecilan diadakan sekelompok tamu merayakan seorang penghuninya yang genap 100 tahun. Sang penghuni adalah Djajeng Pratomo. Lelaki asal Bagansiapiapi, Indonesia, itu mencapai umur seabad.

Nama Djajeng tak banyak dikenal di Indonesia. Padahal ia saksi sejarah yang tersisa. Ia

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 10 Maret 2024

  • 3 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan