Antara Mati dan Hidup
SOSOK itu meliuk, menekuk, merayap, dan merangkak, mengingatkan pada sosok binatang yang sedang berontak melawan belenggunya. Di panggung, dia tak sendirian. Tiga orang pemain gamelan Bali Salekat, Dewa Ketut Alit, Kadek Widana, dan Gusti Ketut Muliawan, mengiringi gerakannya.
Panggung di-setting dengan warna hitam. Sosok tubuh manusia berkepala plontos itu, dengan kulit berbalur cat tubuh sewarna kapas, tersorot lampu panggung. Di sisi kiri p
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini