Bergabung dengan Tempo pada 2014, ia mulai berfokus menulis ulasan seni dan sinema setahun kemudian. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini pernah belajar tentang demokrasi dan pluralisme agama di Temple University, Philadelphia, pada 2013. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk belajar program master Social History of Art di University of Leeds, Inggris. Aktif di komunitas Indonesian Data Journalism Network.
Konten
Scott Merrillees: Kartu Pos Kurang Dihargai Peneliti
Dari ribuan kartu pos koleksinya, Scott Merrillees mengkurasi 500 kartu pos dari kurun 1900-1945 yang menampilkan keberagaman suku di seluruh Nusantara.
Selingan Edisi : Sabtu, 5 Juni 2021
Paraphernalia Meleleh di Hong Kong
Pameran seni dunia mulai bergeliat melawan Covid-19. Art Basel Hong Kong kembali digelar secara fisik, meski masih terbatas. ROH Projects Jakarta membawa proyek patung es yang meluruh.
Seni Edisi : Sabtu, 29 Mei 2021
Menunggu Festival Istiqlal (Lagi)
Sebagai masjid negara, Masjid Istiqlal juga memiliki visi menjadi pusat kebudayaan Islam dan ruang toleransi. Pernah digelar Festival Istiqlal yang menampilkan beragam bentuk kesenian. Festival itu dihadiri jutaan orang.
Selingan Edisi : Sabtu, 22 Mei 2021
Represi Rezim hingga Netizen
Kartunis politik Indonesia tak jarang harus berhadapan dengan tindakan represif karena karya yang mengkritik. Yayak Yatmaka pada masa Orde Baru harus berhadapan dengan rezim. Sementara itu, kartunis media sosial masa kini punya tantangan tersendiri.
Selingan Edisi : Sabtu, 15 Mei 2021
Dokumenter Rock and Roll untuk Bumi
Pulau Plastik menjadi satu dari sedikit film dokumenter tentang permasalahan sampah plastik yang dibuat dengan perspektif Indonesia.
Sinema Edisi : Sabtu, 15 Mei 2021
Kehidupan Kembali Rukiah
Setelah dilarang beredar akibat Tragedi 1965, karya-karya S. Rukiah diterbitkan kembali oleh Ultimus, Bandung.
Selingan Edisi : Sabtu, 1 Mei 2021
Kisah Dua Sastrawan Lekra
MASIH berkaitan dengan peringatan Hari Kartini, 21 April lalu, Tempo menuliskan riwayat dua penulis perempuan yang dilupakan: S. Rukiah Kertapati dan Sugiarti Siswadi. Mereka dianggap terlibat dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat, yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia. Nama mereka hilang sejak peristiwa 1965. Seusai prahara itu, Rukiah sempat ditahan. Ia kemudian memilih bekerja di sebuah klinik di kota kecil Purwakarta, Jawa Barat. Ia melupakan semua riwayat kepenulisannya sampai akhir hayatnya. Sedangkan Sugiarti tak diketahui rimbanya sama sekali. Nama keduanya tak tertoreh dengan baik dalam sejarah sastra kita.
Selingan Edisi : Sabtu, 1 Mei 2021
100 Perupa di Ruang Virtual Ciputra
Seratus seniman turut serta dalam pameran virtual yang diselenggarakan Ciputra Artpreneur. Seratus karya berbeda yang merupakan respons artistik dalam menanggapi pandemi dan hidup bersama musuh.
Seni Edisi : Sabtu, 24 April 2021
Cinta pada Layar Tegak
Eksperimen baru sineas muda Indonesia. Serial romansa satu menit dengan format tontonan vertikal, disebarkan lewat TikTok.
Sinema Edisi : Sabtu, 24 April 2021
Membaca Imagologi Orang Cina dalam Sastra Kolonial
LEWAT buku Bukan Takdir, Widjajanti W. Dharmowijono membongkar penyebaran stereotipe negatif tentang orang Cina di Nusantara yang telah mengakar selama ratusan tahun. Dia menelisik sekitar 200 karya sastra yang ditulis pada 1880-1950. Citra seperti kasar, rakus, dan penjilat dilekatkan para penulis sastra Eropa di Hindia Belanda terhadap tokoh-tokoh Cina dalam cerita mereka. Citra yang menyulut sejumlah peristiwa berdarah yang menelan korban tak berdosa.
Selingan Edisi : Sabtu, 17 April 2021
Domba-domba Gembira dalam Tudung Saji
Helateater Salihara kembali digelar dengan pertunjukan ulang alih tiga kelompok teater dari tiga kota.
Seni Edisi : Sabtu, 10 April 2021
Kisah Perompak di Mata Seorang Vegan
Dokumenter Seaspiracy memaparkan temuan mengkhawatirkan tentang industri perikanan global. Namun film ini diwarnai pengambilan kesimpulan yang ekstrem dan meletakkan kesalahan pada individu, alih-alih tata kelola industri dan pemerintahan.
Sinema Edisi : Sabtu, 10 April 2021
Jodoh di Tangan Savitri
Teater Koma kembali berpentas secara daring membawa lakon Savitri dari Mahabharata. Tentang perempuan yang mendapat kemerdekaan mencari jodohnya sendiri dan mempertahankannya dari maut.
Seni Edisi : Sabtu, 3 April 2021
Empat Jam Superhero Snyder
Justice League garapan Zack Snyder, yang dituntut kemunculannya selama bertahun-tahun, akhirnya datang juga. Berdurasi empat jam, ini adalah film yang khusus dibuat untuk memenuhi hasrat penggemar.
Sinema Edisi : Sabtu, 3 April 2021
Saadawi Telah Pergi
KETIDAKADILAN dialami Nawal El Saadawi sebagai perempuan sejak napas pertamanya. Di Desa Katr Tahla, tempat dia lahir pada 27 Oktober 1931, kehadiran anak perempuan dianggap sebagai dosa dan kemalangan, sementara kelahiran anak laki-laki patut dirayakan. Yang paling traumatis baginya adalah pengalaman saat secuil daging klitorisnya diambil dalam sunat perempuan. Dia menjadi pejuang hak perempuan yang bersuara paling lantang melawan patriarki dan penindasan terhadap perempuan. Buku-bukunya yang sebagian besar berlatar belakang di Mesir dapat dibaca sebagai permasalahan universal. Gelombang perjuangannya menyentuh para perempuan di sudut-sudut lain dunia, tak terkecuali di Indonesia. Saadawi wafat pada 21 Maret 2021, meninggalkan jejak dalam gerakan perempuan dan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Selingan Edisi : Sabtu, 27 Maret 2021
Usmar Ismail, Film, dan Kita
SERATUS tahun lalu, Usmar Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat. Seabad usia sineas yang dianggap sebagai bapak perfilman Indonesia itu diperingati di mana-mana. Tempo mewawancarai sanak keluarga Usmar, juga membaca ulang kiprahnya.
Selingan Edisi : Sabtu, 20 Maret 2021
Jagoan Perempuan Disney Berkeris
Film animasi Disney tentang putri pejuang yang bercaping dan bersenjata keris. Banyak meminjam tradisi Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sinema Edisi : Sabtu, 13 Maret 2021
Sanusi Pane: Sebuah Pleidoi untuk Bahasa Indonesia
Nama sastrawan angkatan Pujangga Baru, Sanusi Pane, tak banyak diingat dalam kajian sejarah Kongres Pemuda. Padahal, dalam kongres pertama, dia bersama Mohammad Tabrani berperan dalam mengusung istilah nahasa Indonesia ketimbang bahasa Melayu yang diusulkan Mohammad Yamin. Sanusi juga mencetuskan ide pendirian institut dan perguruan tinggi kesusastraan Indonesia dalam Kongres Bahasa Indonesia Pertama. Untuk kiprahnya itu, Sanusi Pane diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Selingan Edisi : Sabtu, 27 Februari 2021
Kisah Boneka yang Tak Suka pada Tubuhnya
Untuk pertama kalinya kelompok teater boneka Papermoon berpentas dengan medium keramik. Medium unik dari tanah liat itu menyimbolkan kerapuhan sekaligus keliatan, tepat untuk menyampaikan kisah kelompok marjinal seperti transpuan.
Seni Edisi : Sabtu, 20 Februari 2021
Rancage tanpa Ajip
Anugerah Sastera Rancage digelar untuk ke-33 kali. Berharap dapat terus bertahan meski perintisnya, Ajip Rosidi, telah wafat.
Selingan Edisi : Sabtu, 13 Februari 2021
Dari Dadan sampai Komang Berata
Anugerah Sastera Rancage yang mengapresiasi karya-karya sastra terbaik dalam bahasa daerah kembali digelar ke-33 kalinya. Digagas Ajip Rosidi, anugerah ini memberi semangat kepada penulis daerah untuk melestarikan bahasa lokal yang makin pudar.
Selingan Edisi : Sabtu, 13 Februari 2021
Absurditas Si Juki dalam Serial
Setelah sukses dalam bentuk komik strip, buku, hingga film, si Juki mahasiswa abadi hadir kembali dalam bentuk serial animasi. Menjadi serial animasi Indonesia pertama di platform streaming, Si Juki Anak Kosan mencampuradukkan keseharian mahasiswa dan keabsurdan imajinasi.
Sinema Edisi : Sabtu, 6 Februari 2021
Lima Sketsa Perihal Karantina
Lima sutradara menyuguhkan lima film pendek bertema situasi wabah yang sedang kita hadapi. Quarantine Tales merekam rupa-rupa pengalaman masa pandemi dan bagaimana manusia berhadapan dengan teknologi.
Sinema Edisi : Sabtu, 16 Januari 2021
Deng Deredeng Deng dari Garin
Seni Edisi : Sabtu, 12 Desember 2020
Anak Jenius di Antara Orang Dewasa Serius
Mengolok-olok kemiskinan, kejeniusan, dan privilese dalam Serious Men.
Sinema Edisi : Sabtu, 5 Desember 2020
Bhumisodana dan Tribute untuk Suprapto Suryodarmo
Empat koreografer dan seorang perupa mengenang almarhum Suprapto Suryodarmo dalam perhelatan Borobudur Writers and Cultural Festival dengan karya-karya yang mengeksplorasi alam. Beberapa menjadi dance film yang menarik.
Seni Edisi : Sabtu, 28 November 2020
Satu atau Tujuh Pitung?
SELAMA lebih dari satu abad, riwayat jagoan Betawi, Si Pitung, telah diceritakan turun-temurun dan berkembang menjadi percampuran fakta dan mitos. Yang terbaru, Abdul Chaer menulis tentang ragam versi cerita Si Pitung dan menyangkal narasi yang paling lari dari kebenaran.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 November 2020
Pakar Bahasa dari Tenabang
Pada usianya yang ke-80 tahun, Abdul Chaer belum surut mendokumentasikan bahasa dan ragam budaya Betawi dalam buku-bukunya.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 November 2020
Tari dari Tempuran Sungai Banyumas
Pertunjukan pada Pekan Kebudayaan Nasional menghadirkan perpaduan tradisi dan seni kontemporer. Rianto dan Hartati menampilkan tari ketahanan tubuh dan kebebasan.
Seni Edisi : Sabtu, 14 November 2020
Dari Gerai ke Gerai dengan Kursor
Art Jakarta tahun ini berlangsung daring. Tampilan virtual Art Jakarta patut diakui lebih interaktif ketimbang pasar seni lain yang lebih dulu diadakan secara virtual, misalnya Art Basel di Hong Kong.
Seni Edisi : Sabtu, 7 November 2020
Detektif Feminis Bernama Enola
Dalam suatu dunia fiksi paralel, Sherlock Holmes memiliki adik perempuan yang sama brilian dengan dirinya, tetapi jauh lebih riang dan jenaka. Inilah Enola Holmes, yang memecahkan kasus sekaligus mematahkan pagar yang membatasi perempuan.
Sinema Edisi : Sabtu, 24 Oktober 2020
Dari Flying Balloons Puppet sampai Chicago Puppet Studio
Festival Pesta Boneka oleh Papermoon Puppet Theatre, Yogyakarta, tahun ini berlangsung secara virtual. Para seniman boneka mencoba beragam format pertunjukan di tengah pandemi yang melanda seluruh dunia.
Seni Edisi : Sabtu, 17 Oktober 2020
Rambut Bob Marley dan Kaca Patri
Pameran virtual perupa Antonius Kho menampilkan lukisan-lukisan bertema pandemi. Dengan teknik mosaik serupa kaca patri, Kho hendak menyebarkan cinta untuk melawan corona.
Seni Edisi : Sabtu, 10 Oktober 2020
Tarian Kontroversial Geng Cuties
Cuties dituduh sebagai film provokatif yang mendukung eksploitasi seksual anak. Perlu kepala dingin untuk memahami persoalan lebih besar yang harus diselesaikan di baliknya.
Sinema Edisi : Sabtu, 10 Oktober 2020
Sinema Persahabatan Perempuan Eks Tapol
SATU lagi karya sineas muda Indonesia mendapat penghargaan internasional. Film dokumenter You and I besutan sutradara Fanny Chotimah asal Solo, Jawa Tengah, dinobatkan sebagai film terbaik dengan meraih Asian Perspective Award dalam 12th DMZ International Documentary Film Festival di Korea Selatan. Fanny merekam persahabatan dua perempuan, Kaminah dan Kusdalini, yang merupakan mantan tahanan politik peristiwa 1965. Setelah dibebaskan, mereka ditolak keluarga sehingga memutuskan tinggal bersama. Film ini merekam hari-hari terakhir kehidupan mereka yang masih diwarnai stigma.
Ini bukan pertama kalinya sineas membuat film dokumenter tentang peristiwa 1965 yang menjadi lawan narasi Orde Baru. Namun munculnya sineas-sineas muda perempuan memberikan perspektif baru dalam melihat sejarah. Sebelum You and I, Kartika Pratiwi membuat film dokumenter animasi berjudul A Daughter's Memory. Film ini mengangkat kisah Svetlana Dayani, putri Njoto, salah seorang pemimpin Partai Komunis Indonesia. Berangkat dari kedua film ini, Tempo merekonstruksi kehidupan eks tapol perempuan dan bagaimana stigma yang mereka hadapi pada masa sekarang. Juga bagaimana sineas muda memaknai kembali sejarah yang simpang-siur di sekitar kita.
Selingan Edisi : Sabtu, 3 Oktober 2020
Svetlana dalam Animasi
A Daughter’s Memory mendekati kisah penyintas 1965 dengan cara berbeda. Cerita Svetlana Dayani, putri pemimpin PKI yang turut dipenjara pada usia 9 tahun, dituturkan lewat animasi.
Selingan Edisi : Sabtu, 3 Oktober 2020
Ketika Mudik Berujung Pelik
Sinema Edisi : Sabtu, 19 September 2020
Tilik dan Bangkitnya Marwah Film Pendek
ANGKA 20 juta penayangan yang diraih Tilik membuka banyak kemungkinan untuk sebuah karya film pendek. Mulai tumbuh pada awal 1970-an, film pendek sering tak mendapat sorotan publik dan jamak dipandang sebagai batu loncatan sebelum sineas mengerjakan proyek panjang “sebenarnya”. Padahal banyak sineas yang mendapat piala utama dalam berbagai festival bergengsi dunia dengan karya singkatnya.
Sejumlah persoalan memperlambat proses produksi dan kesempatan film pendek bertemu dengan penonton. Momentum yang diciptakan Tilik patut dimanfaatkan untuk menyuburkan ekosistem perfilman pendek kita.
Selingan Edisi : Sabtu, 5 September 2020
Di Balik Tilik
Tilik, yang telah ditonton lebih dari 20 juta kali, memunculkan ketertarikan terhadap Bu Tejo dan wacana baru tentang film pendek. Apa cerita di baliknya?
Selingan Edisi : Sabtu, 5 September 2020
Kecurangan Ujian sebagai Thriller
Film laris Thailand tentang aktivitas kecurangan ujian di antara pelajar sekolah menengah, Bad Genius, kini hadir dalam versi serial televisi. Aksi menyontek dibuat menegangkan.