maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Bergabung dengan Tempo pada 2014, ia mulai berfokus menulis ulasan seni dan sinema setahun kemudian. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini pernah belajar tentang demokrasi dan pluralisme agama di Temple University, Philadelphia, pada 2013. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk belajar program master Social History of Art di University of Leeds, Inggris. Aktif di komunitas Indonesian Data Journalism Network.

Konten

Scott Merrillees dan koleksi kartu posnya. Maxi Merrillees
Companion kolaborasi dari ROH Project kolaborasi dan seniman Manila Gary-Ross Pastrana yang ditayangkan dalam bentuk video tiga chanel, daklam Art Basel Hong Kong 2021. Photo courtesy of Davy Linggar and ROH Projects
Ornamen hiasan dalam Festival Istiqlal di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, 1991. Dok.TEMPO/Hidayat SG
Yayak Yatmaka alias Yayak Kencrit, kartunis politik Indonesia. Dok. Pribadi

Represi Rezim hingga Netizen

Kartunis politik Indonesia tak jarang harus berhadapan dengan tindakan represif karena karya yang mengkritik. Yayak Yatmaka pada masa Orde Baru harus berhadapan dengan rezim. Sementara itu, kartunis media sosial masa kini punya tantangan tersendiri.

Selingan Edisi : Sabtu, 15 Mei 2021

Genangan sampah plastik di laut dalam Pulau Plastik karya Dandhy Laksono dan Rahung Nasution. Dok. Visinema
Buku karya S. Rukiah yang diterbitkan kembali oleh Ultimus.
S. Rukiah Kertapati di Purwakarta, 1992. Dok. Keluarga

Kisah Dua Sastrawan Lekra

MASIH berkaitan dengan peringatan Hari Kartini, 21 April lalu, Tempo menuliskan riwayat dua penulis perempuan yang dilupakan: S. Rukiah Kertapati dan Sugiarti Siswadi. Mereka dianggap terlibat dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat, yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia. Nama mereka hilang sejak peristiwa 1965. Seusai prahara itu, Rukiah sempat ditahan. Ia kemudian memilih bekerja di sebuah klinik di kota kecil Purwakarta, Jawa Barat. Ia melupakan semua riwayat kepenulisannya sampai akhir hayatnya. Sedangkan Sugiarti tak diketahui rimbanya sama sekali. Nama keduanya tak tertoreh dengan baik dalam sejarah sastra kita.

Selingan Edisi : Sabtu, 1 Mei 2021

KEMALEZEDINE karya Ahmad - Muhammad. Ecatalogue HBDM
Film X dan Y yang diputar melalu aplikasi Tiktok. Tiktok
Pekerja Tionghoa menyortir tembakau di salah satu perkebunan tembakau di daerah Deli Serdang, Sumatera, pada 1890. KITLV

Membaca Imagologi Orang Cina dalam Sastra Kolonial

LEWAT buku Bukan Takdir, Widjajanti W. Dharmowijono membongkar penyebaran stereotipe negatif tentang orang Cina di Nusantara yang telah mengakar selama ratusan tahun. Dia menelisik sekitar 200 karya sastra yang ditulis pada 1880-1950. Citra seperti kasar, rakus, dan penjilat dilekatkan para penulis sastra Eropa di Hindia Belanda terhadap tokoh-tokoh Cina dalam cerita mereka. Citra yang menyulut sejumlah peristiwa berdarah yang menelan korban tak berdosa.

Selingan Edisi : Sabtu, 17 April 2021

Pentas (Revisi: 3 Februari 1965)_Gugatan-gugatan dari Dalam Tudung Saji_Final_FIX oleh Studio Patodongi Makassar, dalam perhelatan  Helateater Salihara. Youtube Salihara
Adegan penangkapan ikan dalam Seaspiracy. Netflix
Pentas berjudul Savitri yang dibawakan Teater Koma, dan ditayangkan melalu channel youtube Teater Koma. Youtube Teater Koma
Aksi Aquaman, Cyborg, Wonder Woman, Flash dan Batman mengendarai Batmobil dalam Justice League Synder Cut. HBO
Nawal El Saadawi di Kairo, Mesir, 2001. REUTERS/Mona Sharaf

Saadawi Telah Pergi

KETIDAKADILAN dialami Nawal El Saadawi sebagai perempuan sejak napas pertamanya. Di Desa Katr Tahla, tempat dia lahir pada 27 Oktober 1931, kehadiran anak perempuan dianggap sebagai dosa dan kemalangan, sementara kelahiran anak laki-laki patut dirayakan. Yang paling traumatis baginya adalah pengalaman saat secuil daging klitorisnya diambil dalam sunat perempuan. Dia menjadi pejuang hak perempuan yang bersuara paling lantang melawan patriarki dan penindasan terhadap perempuan. Buku-bukunya yang sebagian besar berlatar belakang di Mesir dapat dibaca sebagai permasalahan universal. Gelombang perjuangannya menyentuh para perempuan di sudut-sudut lain dunia, tak terkecuali di Indonesia. Saadawi wafat pada 21 Maret 2021, meninggalkan jejak dalam gerakan perempuan dan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Selingan Edisi : Sabtu, 27 Maret 2021

Usmar Ismail. Dok. TEMPO/Sinematek
Raya and The Last Dragon
Sanusi Pane, 1955. Buku Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Essay

Sanusi Pane: Sebuah Pleidoi untuk Bahasa Indonesia

Nama sastrawan angkatan Pujangga Baru, Sanusi Pane, tak banyak diingat dalam kajian sejarah Kongres Pemuda. Padahal, dalam kongres pertama, dia bersama Mohammad Tabrani berperan dalam mengusung istilah nahasa Indonesia ketimbang bahasa Melayu yang diusulkan Mohammad Yamin. Sanusi juga mencetuskan ide pendirian institut dan perguruan tinggi kesusastraan Indonesia dalam Kongres Bahasa Indonesia Pertama. Untuk kiprahnya itu, Sanusi Pane diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Selingan Edisi : Sabtu, 27 Februari 2021

Pertunjukan online teater boneka berjudul 1200° dari kelompok Papermoon Puppet Theatre. Dok. Papermoon Puppet Theatre
Selingan
Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Jawa Barat, 11 Februari 2021. TEMPO/Prima Mulia
Tampilan tayangan serial animasi Si Juki Anak Kosan di Disney Hotstar.

Absurditas Si Juki dalam Serial

Setelah sukses dalam bentuk komik strip, buku, hingga film, si Juki mahasiswa abadi hadir kembali dalam bentuk serial animasi. Menjadi serial animasi Indonesia pertama di platform streaming, Si Juki Anak Kosan mencampuradukkan keseharian mahasiswa dan keabsurdan imajinasi.

Sinema Edisi : Sabtu, 6 Februari 2021

Verdi Solaiman dalam Cook Book oleh Ifa Isfansyah. bioskoponline.com
Pentas Ayun-Ayun Negeri karya Garin Nugroho yang ditayangkan secara online. Dokumentasi Ayun-Ayun Negeri
Nawazuddin Siddiqui dan Aakshath Das (kanan) dalam Serious Men. Netflix
injeng Tangis dalam Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2020. Youtube BWFC
Ilustrasi: Kendra Paramita

Satu atau Tujuh Pitung?

SELAMA lebih dari satu abad, riwayat jagoan Betawi, Si Pitung, telah diceritakan turun-temurun dan berkembang menjadi percampuran fakta dan mitos. Yang terbaru, Abdul Chaer menulis tentang ragam versi cerita Si Pitung dan menyangkal narasi yang paling lari dari kebenaran.

Selingan Edisi : Sabtu, 21 November 2020

Pakar linguistik dan sejarawan Betawi Abdul Chaer di Jakarta, 19 November lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pertunjukan Mantra Tubuh yang ditarikan oleh Rianto (kiri) dan Dani Setiyawan pada saat pembukaan Pekan Budaya Nasional, dalam channel Budaya Saya. Youtube/Budaya Saya
Situs openpo dari Omnispace yang berisi informasi lengkap tentang karya dan seniman dalam pagelaran Art Jakarta ke-12. TEMPO/Jati Mahatmaji
(dari kiri) Henry Cavill, Millie Bobby Brown dan Sam Claflin dalam Enola Holmes. imdb
Salah satu pentas pembuka dalam ajang Festival Pesta Boneka yang berlangsung 5-11 Oktober 2020. pestaboneka.com
Physical Distancing karya Antonius Kho. art.kunstmatrix.com
Keluarga Amy mengikuti pengajian rutin yang diselenggarakan komunitasnya. Netflix.com
Kusdalini (kanan) dan Kaminah dalam You and I. Dokumentasi Fanny Chotimah

Sinema Persahabatan Perempuan Eks Tapol

SATU lagi karya sineas muda Indonesia mendapat penghargaan internasional. Film dokumenter You and I besutan sutradara Fanny Chotimah asal Solo, Jawa Tengah, dinobatkan sebagai film terbaik dengan meraih Asian Perspective Award dalam 12th DMZ International Documentary Film Festival di Korea Selatan. Fanny merekam persahabatan dua perempuan, Kaminah dan Kusdalini, yang merupakan mantan tahanan politik peristiwa 1965. Setelah dibebaskan, mereka ditolak keluarga sehingga memutuskan tinggal bersama. Film ini merekam hari-hari terakhir kehidupan mereka yang masih diwarnai stigma. 

Ini bukan pertama kalinya sineas membuat film dokumenter tentang peristiwa 1965 yang menjadi lawan narasi Orde Baru. Namun munculnya sineas-sineas muda perempuan memberikan perspektif baru dalam melihat sejarah. Sebelum You and I, Kartika Pratiwi membuat film dokumenter animasi berjudul A Daughter's Memory. Film ini mengangkat kisah Svetlana Dayani, putri Njoto, salah seorang pemimpin Partai Komunis Indonesia. Berangkat dari kedua film ini, Tempo merekonstruksi kehidupan eks tapol perempuan dan bagaimana stigma yang mereka hadapi pada masa sekarang. Juga bagaimana sineas muda memaknai kembali sejarah yang simpang-siur di sekitar kita.

Selingan Edisi : Sabtu, 3 Oktober 2020

Penggambaran Svetlana Dayani dalam A Daughter's Memory. Arsip Kotakhitam Forum
Ibnu Jamil dan Putri Ayudya dalam Mudik. Youtube Lifelike Picture
Freepik

Tilik dan Bangkitnya Marwah Film Pendek

ANGKA 20 juta penayangan yang diraih Tilik membuka banyak kemungkinan untuk sebuah karya film pendek. Mulai tumbuh pada awal 1970-an, film pendek sering tak mendapat sorotan publik dan jamak dipandang sebagai batu loncatan sebelum sineas mengerjakan proyek panjang “sebenarnya”. Padahal banyak sineas yang mendapat piala utama dalam berbagai festival bergengsi dunia dengan karya singkatnya.

Sejumlah persoalan memperlambat proses produksi dan kesempatan film pendek bertemu dengan penonton. Momentum yang diciptakan Tilik patut dimanfaatkan untuk menyuburkan ekosistem perfilman pendek kita.

Selingan Edisi : Sabtu, 5 September 2020

Siti Fauziah. Dokumentasi Pribadi
June Plearnpichaya Komalarajun (kiri) dalam Serial TV Bad Genius. imdb

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan