Kontributor Tempo
Konten

Tiga Pesantren Tua di Jawa Timur
Tiga pesantren tua di Jawa Timur ikut berjuang mengusir penjajah. Mereka juga punya ilmu kajian andalan.
Selingan Edisi : Minggu, 19 Februari 2023

Menapaki Jejak Bencana Masa Silam
Tim gabungan peneliti Ekspedisi JawaDwipa meneliti situs-situs kuno dan khazanah lisan masyarakat di berbagai tempat di Jawa Timur.
Selingan Edisi : Minggu, 1 Januari 2023

Penentang Sampah Plastik dari Gresik
Sejak kanak-kanak, Aeshnina Azzahra Aqilani sudah tertarik pada bidang lingkungan. Ia menjelma menjadi remaja aktivis lingkungan yang sangat getol memerangi sampah plastik.
Sosok Edisi : Minggu, 23 Oktober 2022

Eh, Ada Boneka Asmuni dan Gepeng....
Seorang anak panggung Srimulat menggelar pameran untuk memperpanjang ingatan grup lawak Srimulat. Penonton membeludak.
Seni Edisi : Minggu, 9 Oktober 2022

Munculnya Kapal Van der Wijck
Para arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur menduga kapal raksasa di Lamongan adalah bangkai kapal Van der Wijck. Kapal yang mengilhami Hamka menulis roman terkenal.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Oktober 2021

Rumah Empat Dekade
Akibat pandemi Covid-19, seniman ludruk Kartolo memutuskan menjual rumahnya. Demi masa depan lima cucunya.
Pokok dan Tokoh Edisi : Sabtu, 18 September 2021

Wartawan Pengagum Bung Karno
Oei Hiem Hwie sudah berniat menjadi jurnalis sejak belia. Namun kariernya mentok setelah dibui.
Iqra Edisi : Sabtu, 11 Juli 2020

Oei Him Hwie, si Penjaga Karya Pramoedya
OEI Him Hwie. Pria 82 tahun itu ikut membantu Pramoedya Ananta Toer melahirkan Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah. Pada akhir 1965, keduanya sama-sama dibui di Nusakambangan sebelum dipindahkan ke Pulau Buru. Hwie, jurnalis yang berkiprah di koran Trompet Masjarakat, dijebloskan ke penjara karena dianggap sebagai simpatisan mantan presiden Sukarno.
Saat Hwie dibebaskan, Pramoedya memintanya menyelundupkan naskah Tetralogi Buru tersebut. Naskah itu hingga kini menjadi koleksi Perpustakaan Medayu Agung di Surabaya yang dikelola Hwie sejak 2001 hingga 2019. Di usia senjanya, Hwie tak sepenuhnya melepaskan diri dari dunia literasi. Walau pengelolaan perpustakaan itu kini sudah berpindah tangan, Hwie sesekali menengok koleksi koran, buku langka, dan arsip lawas di sana. Tempo melaporkan dari Surabaya, menjumpai Hwie di perpustakaannya.