maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Tinggi mereka di bawah 150 sentimeter. Penelitian disertasi doktor Aman B. Pulungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, yang disidangkan pada Januari lalu, mengindikasikan pengaruh faktor genetik di balik perawakan pendek manusia pigmi Rampasasa itu. Rampasasa adalah dusun di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Aman juga memprediksi mereka akan habis karena larangan pernikahan di antara sesama pigmi.
Pada akhir Februari lalu, wartawan Tempo Erwin Zachri dan fotografer Dhemas Reviyanto mengunjungi generasi terakhir pigmi Rampasasa itu. Menelusuri jejak nenek moyang mereka di Liang Bua untuk membuktikan klaim tersebut, Erwin menuliskan sejumlah masalah yang dihadapi orang-orang pigmi ini.
HARI itu matahari belum lagi terbit. Beberapa pemuda masih membungkus diri dengan kain sarung di ruang tunggu pelabuhan penyeberangan Kota Labuha menuju Pulau Kasiruta Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ketika matahari muncul, barulah puluhan orang memadati pelabuhan penyeberangan. Mereka umumnya penumpang dengan tujuan dua desa di pulau tersebut: Palamea dan Doko. "Umumnya mereka penambang batu bacan," kata Amirudin, 34 tahun, pengemudi speedboat, kepada Tempo.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.