maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Lukisan itu adalah Tempat Mandi di Pinggir Laut. Lukisan ini sangat mirip dengan lukisan Sudjojono lainnya berjudul Dunia tanpa Pria. Kedua lukisan itu sama-sama menggambarkan belasan perempuan telanjang tengah bercengkerama santai di balik batu-batu besar di tepi sebuah kolam. Bedanya, seorang perempuan dalam Tempat Mandi di Pinggir Laut mengenakan kain brokat transparan, sementara di Dunia tanpa Pria ia tampil polos.
Selama ini lukisan "kembar" itu tak pernah dikupas di publik. Buku yang diluncurkan pada acara tersebut juga tidak membahas persoalan itu. Sayang, lukisan Dunia tanpa Pria tidak dihadirkan dalam pameran tersebut. Benarkah Sudjojono memang menggambar keduanya? Atau ada kemungkinan salah satunya palsu? Apa pendapat pengusaha Putra Masagung, yang memiliki Dunia tanpa Pria? Ikuti uraian Tempo.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.