maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Alat uji cepat Biozek yang didatangkan Kimia Farma dari Belanda diduga bermasalah. Hasil investigasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) bersama Tempo menunjukkan alat itu diproduksi di Cina. Sejumlah penelitian pun menunjukkan akurasi Biozek rendah. Dijual seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah per unit, Biozek telah menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Istana.
Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengajukan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar untuk seluruh wilayah Jawa Barat per 6 Mei 2020. Keputusan itu diambil setelah melihat keberhasilan penerapan PSBB di kawasan Bogor-Depok-Bekasi dan Bandung Raya. Akibat pandemi yang tak kunjung berakhir, jumlah orang miskin baru di Jawa Barat melonjak sekitar 7 juta keluarga. Pintu bantuan pemerintah yang bercabang dan kekacauan data menjadi problem baru dalam penyaluran bantuan sosial.
Pasokan ventilator, alat penyokong napas yang berbanderol di atas Rp 500 juta, seret karena seluruh dunia membutuhkannya untuk menyelamatkan pasien Covid-19 di rumah sakit. PT Pindad (Persero) bekerja sama dengan Universitas Indonesia membuat ventilator Covent-20. Perusahaan otomotif General Motors juga bekerja sama dengan produsen alat medis Ventec Life Systems menciptakan ventilator yang harganya sepertiga dari versi canggih VOCSN.
Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, namun dalam seperempat abad kemudian watak otoritarianisme kembali menguat. Benarkah penjegalan cita-cita Reformasi digerogoti dari dalam secara sistematis?
Setelah 25 tahun gerakan reformasi di Indonesia kini berada pada titik nadir. Semangat perubahan yang pernah diusung oleh mahasiswa, buruh, aktivis pro-demokrasi, dan berbagai kalangan masyarakat semakin meredup. Beberapa aktivis Reformasi 1998 yang dulu berjuang di jalanan, sekarang justru mendukung gagasan dan perilaku yang bertentangan dengan tuntutan mereka di masa lalu.
Bahkan hingga di penghujung periode kedua pemerintahan Joko Widodo, belum ada satu pun dari enam tuntutan mahasiswa 1998 yang terlaksana sepenuhnya. Seperti misalnya supremasi hukum, pemberantasan korupsi, dan pengadilan terhadap mantan presiden Soeharto. Arus reformasi cenderung berbalik arah dan gejala otoritarianisme semakin menguat, menghadirkan tantangan serius bagi perjuangan demokrasi di Indonesia.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.