Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.
TMII mencerminkan pandangan yang hanya menerima hidup sebagai status quo--seakan-akan dalam tiap fenomena, dalam tiap beda, hanya ada sifat yang kekal.
Dugaan jual-beli jabatan di Kementerian Desa mencerminkan ada masalah dalam tata kelola pemerintahan. Penempatan politikus di kementerian kerap membawa masalah.
Satu huruf saja yang berkurang atau bertambah dalam kata bahasa Latin bisa membuat pengertian berbeda.
Di tengah pandemi, pemerintah mengizinkan pertunjukan musik dan acara olahraga kembali digelar. Tak konsisten dengan pelarangan mudik.
Jokowi seolah-olah mengukuhkan budaya hedonisme di media sosial ketika menjadi saksi pernikahan Atta Halilintar. Tak peka kondisi sosial.
Perempuan pelaku teror sejatinya merupakan korban terorisme. Perlu perubahan paradigma program deradikalisasi.
Ledakan di Balongan menambah panjang rentetan kecelakaan kilang dan depo Pertamina. Perlu pembenahan struktural supaya tak terulang.
Noor Huda Ismail
Visiting Fellow S. Rajaratnam School of International Studies Nanyang Technological University, Singapura
Partai politik yang masih menolak Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual tak memahami nilai baru moralitas publik. Juga melawan kehendak mayoritas khalayak.
Tanpa akuntabilitas, polisi akan kehilangan kepercayaan publik. Perang terhadap terorisme akan dicurigai sebagai pengalihan isu.
Bagi orang tua yang tinggal di desa, seperti ibu saya, mengubah pemahaman bahwa montor berbeda dengan mobil atau mobil tidak sama dengan montor adalah pekerjaan sangat sulit.
“Daging”, “mata”, “kulit”—yang fisik dan yang psikis—telah membentuk bahasa kekerasan rasisme. Juga di Indonesia.
Komisi Penyiaran Indonesia mengeluarkan panduan pelaksanaan siaran selama Ramadan. Beralih fungsi menjadi polisi moral.
Badan telah divonis: “lemah”. Tapi ada paradoks yang dilupakan. Di satu pihak, agama-agama memaparkan tubuh sebagai bagian diri kita yang gelap, payah, dan penuh risiko. Namun, tanpa disadari, tubuh juga jadi kerepotan utama agama-agama.
Silang sengkarut antara Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso soal rencana impor beras dipicu oleh tak jelasnya kebijakan politik soal pangan. Kita perlu Badan Pangan Nasional.
Persidangan pentolan Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, ditengarai kental kepentingan di luar penegakan hukum. Wibawa peradilan dipertaruhkan.
Aparat merazia kritik di dunia maya lewat polisi virtual. Salah kaprah penerapan prinsip keadilan restoratif.
Hendri Saparini
Ekonom CORE Indonesia, Dewan Pengarah Indonesia Fintech Society