Edisi Minggu, 9 Februari 2003
Di Philadelphia, mereka menjejakkan kaki suatu hari pada musim panas 1727. Dari kota itu, mereka menyebar ke beberapa daerah di Negara Bagian Pennsylvania, menata hidup, beranak-pinak. Dikenal sebagai The Amish, mereka adalah penganut sebuah sekte keagamaan—muncul di Swiss pada awal abad ke-16—yang menyempal dari akar Katolik Roma. Dipandu oleh tradisi dan aturan agama yang ketat, kaum Amish--kini ada di 22 negara bagian Amerika Serikat--mempertahankan gaya hidup abad ke-18 sampai kini. Mereka menolak kekerasan serta keterikatan kepada "dunia": tidak ada listrik, teknologi modern, ataupun segala bentuk hedonisme. Di tengah wajah Amerika yang modern, komunitas ini seperti sebentuk cendera mata dari masa silam. Bagaimana mereka bertahan? Wartawan TEMPO Hermien Y. Kleden mengunjungi perkampungan Amish di Strassburg, Pennsylvania, beberapa waktu lalu. Berikut ini laporannya.
Baca Selengkapnya
Selingan di Edisi Lainnya
Edisi Minggu, 2 Februari 2003
SEJUTA keresahan bergentayangan di sekitar Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Inilah yang menggerakkan para pedagang asongan dan seniman berdemonstrasi berkali-kali. Tujuannya satu: memprotes proyek penataan ulang bernama keren "Jagat Jawa". Kalau rencana itu diwujudkan, pedagang asongan tak boleh lagi berkeliaran menjajakan makanan dan suvenir. Semua kegiatan pedagang akan dipusatkan di Pasar Seni, yang terdiri atas tiga lantai. Hanya, para pedagang kecil belum tentu sanggup membayar sewa kiosnya. Kaum seniman dan budayawan tak kalah cemasnya. Proyek Jagat Jawa berpotensi mengusik nilai budaya dan arsitektur Candi Borobudur. Lalu buat apa dan siapa rencana megah yang digagas Gubernur Mardiyanto ini?
Baca Selengkapnya
Edisi Minggu, 19 Januari 2003
SETIAP malam nelayan suku Bajo bermandi keringat di depan wajan. Mereka menggoreng pupuk sampai matang, mencampurnya dengan bubuk korek api, lalu memasukkannya ke botol-botol bersumbu. Bom-bom buatan ini siap diledakkan keesokan harinya saat laut tenang. Tak lama setelah bom menggelegar, ikan besar dan kecil akan menggelepar.
Demi memburu tangkapan yang mahal semacam ikan napoleon, ratusan ribu orang Bajo di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah juga makin ganas. Mereka rela menyelam berjam-jam tanpa mempedulikan keselamatan. Padahal ratusan korban telah jatuh. Ada yang lumpuh karena menyelam, tak sedikit yang tewas akibat bermain bom.
Suku yang dulu ramah terhadap laut ini seolah terjebak. Bukan cuma gara-gara rayuan para cukong ikan, tapi juga lantaran terimpit daerah tangkapan yang kian menyempit.
Demi memburu tangkapan yang mahal semacam ikan napoleon, ratusan ribu orang Bajo di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah juga makin ganas. Mereka rela menyelam berjam-jam tanpa mempedulikan keselamatan. Padahal ratusan korban telah jatuh. Ada yang lumpuh karena menyelam, tak sedikit yang tewas akibat bermain bom.
Suku yang dulu ramah terhadap laut ini seolah terjebak. Bukan cuma gara-gara rayuan para cukong ikan, tapi juga lantaran terimpit daerah tangkapan yang kian menyempit.