maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Setelah 40 hari berumah di Karet, sosok budayawan Umar Kayam masih terasa di mana-mana: suaranya yang bergetar mencampur-baur kosakata Indonesia, Jawa, Inggris, dan Belanda dalam satu kalimat yang pas, gres, dan lucu; cerita-cerita pendeknya yang menggetarkan yang belum tertandingi penulis cerita pendek Indonesia mana pun; kegairahannya terhadap makanan, kesenian, kekeluargaan, dan persahabatan.
Seperti alter egonya yang bernama Ageng, Kayam menyusuri hidup tanpa rencana besar, tanpa ambisi yang berkobar, tanpa siasat atau strategi. Tapi sesungguhnya Kayam, maupun Ageng, adalah sosok yang merayakan “hidup”. Dengan segala kesulitan yang mencekik, Kayam menyusuri hidup dengan sikap yang relaks, penuh humor, tapi dengan kegairahan yang penuh. Ikuti laporan TEMPO tentang beberapa potong rekaman hidupnya; keterlibatannya dan sikapnya dalam dunia sastra, politik, film, teater, seni rupa, dan dunia akademis. Ikuti pula pemikiran Taufik Abdullah, Nirwan Dewanto, Bakdi Soemanto, Bambang Bujono, dan Laksmi Pamuntjak tentang sumbangan Umar Kayam untuk hidup yang dicintainya.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.