Karawitan Subversif Ki Tjokrowasito
GENDING ketawang Sihing-Widdi mengiringi tembang laras pesinden Desti Pertiwi dan Wiyani. Suara gamelan lirih, menyayat. Dua penembang itu mengidungkan welasan, lagu kesedihan meratapi nasib Pangeran Diponegoro.
Selagi Desti dan Wiyani membawakan tembang tentang kepedihan hati itu, pembaca narasi Supadma mengisahkan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda dengan penuh penghayatan. Ia merintih dan terisak.
"Duh, njeng Pangeran Diponegoro,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini