Kebebasan Berpendapat atau Islamofobia
Haidar Bagir*
Gagasan kebebasan berpendapat, sebagaimana dipahami orang sekarang, sesungguhnya berjalin-berkelindan dengan sejarah. Bahkan dengan budaya, malah juga dengan (manipulasi) politik dan (egoisme) ekonomi. Bahkan dua bangsa yang memiliki akar yang sama (Anglo-Saxons) serta sama-sama dianggap sebagai dua kampiun kebebasan berpendapat, yakni Amerika Serikat dan Eropa, tak memiliki gagasan dan praktek yang sama persis, satu dan lainnya.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini